Jumat, 16 Januari 2015

Kepribadian Allport

Struktur dan Dinamika Kepribadian
Kasus teori Allport, pemisahan ini nampaknya tidak dapat di pakai. Struktur kepribadian diuraikan dalam bentuk sifat – sifat ( traits ). Allport menerbitkan 2 perumusan pokok segi pandangannya yang, pertama dalam personality : A psychological interpretation ( 1937 ), kedua dalam Pattren and Growth in personality ( 1961 ).
Tahun 1937 dan 1961, Allport mengadakan sejumlah perubahan konseptual dan terminologis dalam teorinya. Pembahasan kita sekarang berdasarkan bukunya tahun 1937, dan berdasarkan artikel – artikel yang diterbitkan sesudah tahun 1961 yang berisi perubahan lebih lanjut atas penjabaran teorinya.
Dalam pernyataan yang sangat terinci tentang teorinya, Allport ( 1937 – 1961 ) mengemukakan bahwa masing – masing konsep berikut ini memiliki kegunaan tertentu : refleks bersyarat, kebiasaan, sifat, aku, dan kepribadian. Tekanan utama teorinya diletakkan pada sifat ( traits ), sedangkan sikap ( attitudes ) dan intense ( intentions ) diberinya kedudukan yang hampir sama. Teori Allport seringkali disebut sebagai psikologi sifat ( trait psychology ). Sifat pada Allport dapat disamakan dengan kebutuhan ( need ).

Kepribadian, Watak, dan Temperamen
Allport membahas 50 definisi yang dikemukakan  oleh berbagai ahli dalam bidang tersebut ( 1937 ). Definisi – definisi : 1. Etimologi atau sejarah timbulnya pengertian, 2. Arti – arti teologis, 3. Arti – arti filosofis, 4. Arti yuridis, 5. Arti sosiologis, 6. Segi lahiriah, 7. Arti psikologis.
Definisi Allport yang lebih terkenal, berikut ini : kepribadian adalah organisasi dinamik dalam individu atas sistem – sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungannya.
Istilah “ Psikofisis “ menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata – mata mental dan bukan juga semata – mata neural. Bagi Allport kepribadian bukan hanya suatu konstruk dari pengamat, dan bukan juga sesuatu yang ada hanya bila terdapat orang lain yang bereaksi terhadapnya.
Allport menunjukkan bahwa secara tradisonal kata watak mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu atas dasar mana individu – individu atau perbuatan – perbuatannya dinilai. Allport berpendapat bahwa Watak adalah Suatu konsep etis dan menyatakan bahwa “kami lebih suka mendefinisikan watak sebagai kepribadian yang dievaluasi, sedangkan kepribadian adalah watak yang didevaluasi”.
Temperamen biasanya menunjuk pada disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor biologis atau fisiologis. Temperamen adalah bahan mentah yang bersama dengan intelegensi dan fisik membentuk kepribadian.

Sifat ( Trait )
Pada tahun 1937, Allport membedakan antara sifat – sifat individual dan sifat – sifat umum, pada tahun 1961 Allport membuat beberapa perubahan terminologi dan memberikan definisi tersendiri pada apa yang sebelumnya, antara lain :

Sifat dipakai untuk sifat umum
- Sifat Individual (Individual traits)
-  Sifat umum (Common traits)

Istilah Baru
Disposisi pribadi (personal disposition)

Allport juga menyebutkan disposisi pribadi sebagai
Sifat – sifat Morfogenik (morphogenic traits)





Sifat Didefinisikan sebagai : Struktur neuropsikis yang memiliki kapasitas untuk menjadikan banyak stimulus ekuivalen secara fungsional, dan memulai serta membimbing bentuk – bentuk tingkah laku adaptif dan ekspresif yang ekuivalen (yang konsistensi dari segi maknanya).
Orang mungkin heran, apa sebabnya harus ada dua definisi, jawabannya terletak dalam implikasinya untuk penelitian empiris. Pendekatan Pertama tradisi psikologi diferensial yang berorientasi pada psikometri, sedangkan pendekatan kedua terdapat dalam tradisi psikologi klinis. Hal yang sedikit lebih sulit adalah pembedaan antara sifat atau disposisi dan sikap (attitude).
Ringkasan Allport mengemukakan : Baik sikap maupun sifat adalah konsep – konsep yang sangat penting dalam psikologi. Keduanya tercakup tipe – tipe diposisi pokok yang menjadi pembahasan psikologi kepribadian. Akan tetapi karena sikap berhubungan dengan orientasi orang pada segi – segi tertentu dari lingkungan maka sikap merupakan konsep yang disukai dalam psikologi sosial.
Tipe – tipe adalah Kontruksi – kontruksi yang di idealkan oleh seorang pengamat, dan individu dapat dimasukkan ke dalam tipe – tipe itu, tetapi hanya dengan akibat identitasnya yang khas diabaikan. Disposisi pribadi dapat mencerminkan keunikan sang pribadi, sedangkan tipe malah menyembunyikannya.

Bagi Allport, tipe – tipe merupakan pembedaan yang dibuat – buat yang tidak begitu cocok dengan kenyataan, sedangkan sifat merupakan cerminan sejati dari apa yang benar – benar ada.

Kamis, 15 Januari 2015

Tugas ke 3 Artificial Intelligence




Sejarah Artificial Intelligensi
Pada awal abad 17, René Descartes mengemukakan bahwa tubuh hewan bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit. Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama pada tahun 1642. Charles Babbage dan Ada Lovelace bekerja pada mesin penghitung mekanis yang dapat diprogram.
Mulai sekitar abad 18 sebagaimana mesin telah menjadi lebih kompleks, usaha yang keras telah dicoba untuk menciptakan manusia imitasi. Pada tahun 1736 seorang penemu dari perancis, Jacques de Vaucanson (1709-1782) membuat suatu mesin pemain seruling berukuran seperti seorang manusia yang dapat memainkan 12 melodi nada. Tidak hanya ini saja, mekanik tersebut dapat memindahkan bibir dan lidahnya secara nyata untuk mengontrol arus dari angin ke dalam seruling.
Pada tahun 1774 seorang penemu dari perancis, Pierre Jacques Drotz mencengangkan masyarakat Eropa dengan suatu automation berukuran sekitar seorang anak laki-laki yang dapat duduk dan menulis suatu buku catatan. Penemuan ini kemudian dilanjutkan dengan yang lainnya, yaitu automation yang berupa seorang gadis manis yang dapat memainkan harpsichord. Semuanya itu masih merupakan proses mekanik yang melakukan gerak dengan telah ditentukan terlebih dahulu.
Manusia masih berusaha untuk menciptakan mesin yang lainnya. Pada tahun 1769, dataran Eropa dikejutkan dengan suatu permainan catur yang dapat menjawab langkah-langkah permainan catur yang belum ditentukan terlebih dahulu. Mesin ini disebut dengan Maelzel Chess Automation dan dibuat oleh Wolfgang Von Kempelan (1734-1804) dari Hungaria. Akan tetapi mesin ini akhirnya terbakar pada tahun 1854 di Philadelphia Amerika Serikat. Banyak orang tidak percaya akan kemampuan mesin tersebut. Dan seorang penulis dari Amerika Serikat, Edgar Allan Poe (1809-1849) menulis sanggahan terhadap mesin tersebut, dia dan kawan-kawannya ternyata benar, bahwa mesin tersebut adalah tipuan, dan kenyataannya bukanlah aoutomation, tetapi merupakan konstruksi yang sangat baik yang dikontrol oleh seorang pemain catur handal yang bersembunyi di dalamnya.
Usaha untuk membuat konstruksi mesin permainan terus dilanjutkan pada tahun 1914, dan mesin yang pertama kali didemonstrasikan adalah mesin permainan catur. Penemu mesin ini adalah Leonardo Torres Y Quevedo, direktur dari Laboratorio de Automatica di Madrid, Spanyol. Beberapa tahun kemudian, ide permainan catur dikembangkan dan diterapkan di komputer oleh Arthur L. Samuel dari IBM dan dikembangkan lebih lanjut oleh Claude Shannon.
Bertrand Russell dan Alfred North Whitehead menerbitkan “Principia Mathematica”, yang merombak logika formal Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas” pada 1943 yang meletakkan pondasi untuk jaringan syaraf.
Tahun 1950-an adalah periode usaha aktif dalam artificial intellegence. Program program artificial intellegence pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin “Ferranti Mark I” di University of Manchester (UK): sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz. John McCarthy membuat istilah “Artificial Intelligence/kecerdasan buatan” pada konferensi pertama yang disediakan untuk pokok persoalan ini, pada 1956. Dia juga menemukan bahasa pemrograman Lisp. Alan Turing memperkenalkan “Turing test” sebagai sebuah cara untuk mengoperasionalkan test perilaku cerdas. Joseph Weizenbaum membangun ELIZA, sebuah chatterbot yang menerapkan psikoterapi Rogerian.
Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.
Pada tahun 1980-an, jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang artificial intelligence dan demonstrasi berbagai macam aplikasi. Lebih khusus Deep Blue, sebuah komputer permainan catur, mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada tahun 1997.

AI dengan kognisi manusia
Semua orang yang merangkai model proses distribusi parallel seperti neuron, telah bekerja keras untuk mencoba menemukan solusi atas pertanyaan tentang otak sebagai mesin berpikir, dan apakah komputer mampu meniru kemampuan otak serta kognisi manusia.
Otak sebagai mesin berpikir jawaban pertanyaan pertama tadi mulai muncul setelah melalui riset psikologi selama lebih dari 1 abad, terutama melalui riset psikologi kognitif beberapa abad yang lalu. Apa yang telah kita pelajari tentang mesin berpikir kita, disebut otak, adalah bahwa mesin berbeda secara fundamental dibandingkan dengan komputer Von Neumann yang sekarang biasa digunakan. Mungkin AI akan berperan lebih jauh jika komputer lebih menyerupai otak.

Tabel perbandingan


Komputer berbasis silicon (jenis Von Neumann)
Otak berbasis karbon (manusia)
Kecepatan proses
Dalam nanodetik
Dalam milidetik sampai beberapa detik
Jenis
Rangkaian prosesor (kebanyakan)
Prosesor parallel (kebanyakan)
Kapasitas  penyimpanan
Sangat besar, untuk informasi berkode digital
Sangat besar, untuk informasi visual dan linguistik
Bahan-bahan
Silikon dan elektronik
Neuron dan organik
Kerjasama
Sangat patuh
Cukup kooperatif
Kemampuan belajar
Sesuai aturan yang ditetapkan
Konseptual
  
Beberapa program komputer bekerja lebih efektif daripada pikiran manusia, dan kebanyakan sangat pintar meniru hal-hal nyata meski masih sedikit janggal. Unit mewakili neuron, tetapi mengikuti tingkah laku neuron, yaitu bahwa unit bisa dipasangkan dengan unit yang lain. Sebuah konsep mengenai jaringan neuron yang juga masih dipelajari, yaitu sinapsis (seperti infrastruktur otak) yang menghubungkan unit-unit, yang dapat berubah seiring dengan pengalaman. Kognisi manusia telah menimbulkan banyak antusiasme di antara para pendukungnya.

Mesin berpikir
Beberapa area dari psikologi kognitif yang sudah menjadi subjek argumentasi yang lebih panas ketimbang perdebatan atas mesin yang mampu mensimulasi pikiran manusia. Orang yang fanatik terhadap AI, yang percaya bahwa tidak hanya mesin mampu meniru kognisi manusia secara persis, tetapi bahwa proses intelektual tingkat tinggi mampu menampilkan hanya oleh sebuah mesin. Pikiran manusia adalah murni proses, yang bahkan jika disintesis oleh mesin secara terpisah, tidak akan mampu diduplikasi oleh program-program AI.
John Searle (1980) seorang filsuf dari Universitas California di Barkeley menggambar 2 jenis AI yaitu : AI lemah digunakan sebagai alat investigasi kognisi manusia, dan AI kuat komputer yang telah diprogram dengan baik memiliki pikiran yang bisa memahami.   
Beberapa kelebihan kecerdasan buatan dan kecerdasan alami (manusia) :
·  Kelebihan kecerdasan buatan, antara lain :
1.    Kecerdasan buatan lebih tahan lama dan konsisten, bahakan dapat dikatakan permanen sejauh program dan sistemnya tidak diubah.
2.    Kecerdasan buatan lebih mudah diduplikasi dan disebarluaskan, sedangkan kecerdasan alami (manusia) membutuhkan proses belajar mengajar untuk mentransfer kecerdasan.
3.    Kecerdasan buatan dapat didokumentasikan
4.    Kecerdasan buatan cenderung dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dan lebih cepat dibanding dengan kecerdasan alami (manusia)
·  Kelebihan kecerdasan alami (kognisi manusia), antara lain :
1.    Kecerdasan alami bersifat kreatif. Kecerdasan alami dapat berkembang dengan mudah dan dapat menciptakan kreasi baru
2.    Kecerdasan alami memungkikan manusia untuk menggunakan pengalaman secara langsung. Sedangkan kecerdasan buatan harus bekerja dengan input-output simbolik.
3.    Manusia dapat memanfaatkan kecerdasannya secara luas, tanpa batas. Sedangkan kecerdasan buatan memiliki batasan.

AI dengan sistem pakar (Eliza, Parry, Nettalk)
Eliza diprogram Joseph Weizenbaum (1967), mampu memberi terapi terhadap pasien dengan memberikan beberapa pertanyaan. Salah satu sistem pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University.oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang menginterviewnya. mensimulasikan seorang pasien, dan menyebut program ini PARRY, karena ia mesimulasikan seorang pasian paranoid. Mereka memilih seorang paranoid sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem paranoia memanga ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi  komputer dan respon manusia.
Nettalk adalah program berdasarkan jaringan-jaringan neuron, dikembangkan oleh Terry Sejnowski : jaringan neural berisi lapisan tersembunyi yang berkorespondensi dengan interneuron.

Pengunaan AI sebagai expert sistem yang digunakan untuk mendukung sistem pengambilan keputusan (diagnosa)
Sistem yang berkinerja seperti seorang ahli disebut dengan sistem pakar. Sistem pakar adalah spesialis tiruan yang memecahkan masalah yang termasuk dalam keahliannya. Dirancang untuk memecahkan masalah dalam bidang kedokteran, hokum, aerodinamis, catur dan hal-hal rutin yang sangat banyak yang biasanya membosankan atau bahkan beberapa kasus yang sulit dipecahkan manusia. Sistem ini mengikuti aturan-aturan yang telah ada, yang seringkali menggunakan pohon keputusan, tetapi bagaimanapun sistem ini hanya bisa “memikirkan” satu hal saja. Sistem pakar dalam bidang kesehatan mungkin tidak bisa melihat isi dari sebuah lubang di lantai, tetapi ia bisa membuat diagnosis yang akurat dan masuk akal pada seorang gadis berumur 13 tahun yang sedang demam tinggi, sakit perut, dan konsentrasi menyimpang terkait korpuskel putih. Ada sebuah program yang secara sinis disebut Puff, adalah sebuah sistem ahli yang dirancang untuk mendiagnosa kelainan paru-paru, seperti kanker paru-paru, dan berhasil mencapai keakuratan sebesar 89%-mendekati keakuratan seorang dokter berpengalaman.

Contoh kasus :
Pencocokan wajah, untuk mencocokkan wajah ini dengan wajah dalam memori komputer, enam belas bentuk kunci seperti pengukuran mata, hidung, dan dagu dikumpulkan dan digunakan dalam formula untuk mencari kesamaan. Formula tesebut berdasarkan atas pengukuran jarak ala Euclidean mengenai ruang 16 dimensi. Pekerjaan ini dikerjakan di MIT oleh R. Brunelli dan T. Poggio. Misalnya seperti psikologi forensik yang harus meneliti dahulu bagian-bagian tubuh korban yang terbelah atau terpotong menjadi bagian, maka dari itu salah satu untuk meneliti sesuai apa tidak hasil diagnostiknya terhadap kelurga korban. Dalam hal AI ini memori komputer untuk mendata-data hasil cek up korban tersebut supaya lebih mudah untuk membantu para karyawan dalam kerja untuk lebih mudah para kelurga korban yang memang hasil cek upnya cukup menunggu lama. Dalam memudahkan hasil diagnostik maka para keluarga harus mengikuti prosedur dulu dari tes DNA, Sidik Jari atau Rambut dari salah satu keluarga.
Ada juga contoh lain seperti : pengkodean masuk ke dalam bangker bank, atau tempat-tempat para penjabat penting pasti dalam hal jaman modern ini memakai pengkodeannya melalui sidik jari, atau bola mata yang memakai alat di pintu sebelum masuk ke dalam. 


DAFTAR PUSTAKA

Solso, L. R., Maclin, H. O. & Maclin, M. K. (2007). Psikologi Kognitif Edisi Kedelapan. Penerbit Erlangga : Jakarta.

journal.mercubuana.ac.id/data/1a-AI.doc

Tugas ke 2 Arsitektur Komputer dan Struktur Kognitif Manusia

A.       Pengertian Arsitektur Komputer
Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). implementasi perencanaan dari masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cacheRAMROMcakram keras, dll).

Tingkatan Dalam Arsitektur Komputer
Tingkatan hardware dan  software. Pada tingkatan Hardware sebagai tingkatan komputer yang paling bawah dan paling dasar, dimana pada hardware ini “layersoftware ditambahkan. Software tersebut berada di atas hardware, menggunakannya dan mengontrolnya. Hardware ini mendukung software dengan memberikan atau menyediakan operasi yang diperlukan software. multilayered machine yang terdiri dari beberapa layer software di atas beberapa layer hardware.
1)        CPU (Central processing Unit), yang mengendalikan semua unit sistem komputer yang lain dan mengubah input menjadi output.
Ø Primary storage (penyimpanan primer), berisi data yang sedang diolah dan program
Ø Control unit (unit pengendalian), membuat semua unit bekerja sama sebagai suatu sistem
Ø Aritmatika and logical Unit, tempat berlangsungnya operasi perhitungan matematika dan logika
2)        Unit Input, memasukkan data ke dalam primary storage
3)        Secondary storage (penyimpanan sekunder), menyediakan tempat untuk menyimpan program dan data saat tidak digunakan
4)        Unit Output, mencatat hasil pengolahan

Perangkat input merupakan peralatan yang dapat digunakan untuk menerima data yang akan diolah ke dalam komputer. mengubahkan perintah dalam bentuk yang dipahami oleh manusia kepada data yang dimengerti oleh komputer yaitu dengan kode-kode binary (binary encoded information).
 CPU terdiri dari dua bagian utama, yaitu unit kendali (control unit) dan unit Aritmatika dan logika (arithmethic logic unit).
Peralatan Output adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.
Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol khusus), image (dalam bentuk grafik atau gambar), suara, dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form).
Peralatan output dapat berupa:
Ø Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras seperti kertas atau film.
Ø Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan imagepada media lunak yang berupa sinyal elektronik.
Ø Drive device atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi ganda, sebagai alat output dan juga sebagai alat input.
Dapat disimpulkan bahwa arsitektur komputer yang menciptakan adalah manusia, manusia yang membuat program, manusia yang membuat pola dari sistem komputer itu, sehingga yang memiliki peran utama dari semuanya adalah manusia itu sendiri, dan jika disatukan, maka akan menimbulkan suatu hubungan timbal balik yang sangat menguntungkan bagi manusia.
B.       Struktur Kognisi Manusia
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan.
Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. 
Struktur kognisi terdiri dari 2 kata, yaitu struktur dan kognisi. Menurut Piaget, struktur disebut juga scheme (skemata/Schemas). Struktur & organisasi terdapat di lingkungan, tapi pikiran manusia lebih dari meniru struktur realita eksternal secara pasif. Interaksi pikiran manusia dengan dunia luar, mencocokkan dunia ke dalam “mental framework”-nya sendiri.
Jadi dapat disimpulkan bahwa struktur kognisi manusia adalah suatu unsur yang saling berhubungan antara satu sama yang lain yang saling berakomodir atau saling melengkapi antara fungsi-fungsi, skema. Seperti bagian otak yang mengakomodir unsur bagian-bagian tubuh manusia yg menjadikan suatu sistem yang kompleks. Sedangkan untuk struktur kognisi arsitektur computer adalah suatu unsur yang saling melengkapi, tetapi tidak sekompleks struktur kognisi dari manusia, karena struktur kognisi arsitektur terdiri hanya dari perangkat keras yang didesain seperti CPU, RAM, Memori, Procesor.

C.       Kaitan antara struktur kognitif manusia dan arsitektur komputer
Proses pengolahan informasi yang terjadi di otak manusia sama halnya dengan penyimpanan atau proses yang dilalui oleh informasi dalam komputer. Seperti yang dikemukakan oleh Kenneth Craik bahwa otak manusia seperti komputer karena mampu menjiplak dan menyamai kegiatan diluar. Informasi yang diterima oleh kognisi dari stimulus sensori melalui panca indera merupakan input. Lalu diproses, disimpan dalam memori jangka pendek (short term memory) atau memori jangka panjang (long term memory) yang merupakan proses storage. Kemudian dikeluarkan (output) sebagai informasi atau pengetahuan. Begitu juga arsitektur komputer, komputer menerima informasi (input) dari perangkat berupa keyboard, speaker dan lain sebaginya. Kemudian informasi yang diterima diproses (storage) di dalam Hard disk kemudian dikeluarkan (output) dalam bentuk tulisan atau suara.
Kognisi manusia menggunakan istilah HIP atau Human Information Process untuk menjelaskan proses tersebut. Semetara kaitan antara kognitif manusia dengan arsitektur komputer dikenal dengan istilah CBIS atau Computer Based Information System.

Dapat disimpulkan perbedaan antara struktur kognisi manusia dan arsitektur komputer adalah struktur kognitif manusia itu proses berpikir yang terjadi pada diri manusia, sehingga memiliki kontrol terhadap proses berpikirnya sendiri.

D.       Kelebihan dan kelemahan arsitektur computer dibandingkan struktur kognitif manusia.
v Kelebihan
1)    Arsitektur komputer
a.    Informasi yang sudah tersimpan tidak tercampur dengan informasi yang lainnya
b.    Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memunculkannya kembali
c.    Multi user, artinya sistem ini dapat digunakan oleh beberapa orang dalam waktu yang bersamaan
d.   Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu yang bersamaan
e.    Menggunakan teknologi time-sharing
2)    Kognisi Manusia
a.    Arah dan tujuannya jelas karna tersusun secara sistematis
b.    Adanya proses belajar
c.    Mengoptimalkan kinerja otak
d.   Kapasitas memori lebih banyak
v Kekurangan
1)   Arsitektur komputer
a.  Memerlukan tempat yang besar untuk menyimpan
b. Harganya mahal
c.  Membutuhkan waktu yang lama dalam memproses serta daya listrik yang besar
2)   Kognisi manusia
a.    Memerlukan waktu yang lama dalam memunculkan kembali informasi yang sudah disimpan
b.    Memungkinkan informasi tercampur atau bahkan terlupakan 

Contoh Kasus 
Dalam iklan susu anak-anak, saat anak usia kanak-kanak belajar mengenali angka maka orangtua akan menunjukkan benda yang berbentuk mirip dengan angka yang akan digambarkan. Sebagai contoh, angka 1 diibaratkan dengan gambar jerapah, angka 2 diibaratkan dengan gambar bebek.

Analisa
Dari contoh kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa saat anak sedang belajar menghitung pertama kali melihat gambar jerapah dan bebek yang merupakan (input informasi). Namun saat diberi penjelasan bahwa angka jerapah dan bebek berbentuk seperti angka 1 dan 2 maka otak akan mulai berfikir mengubah informasi yang sudah diterima (proses). Saat ditunjukkan angka 1 dan 2 maka anak tersebut tidak lagi menyebutkan jerapah dan bebek namun angka 1 dan 2 (output) karna adanya pemahaman. 
Proses diatas serupa dengan proses yang dilalui komputer dalam mengolah informasi. Pertama, informasi diterima dari keyboard untuk diproses (input) lalu diolah di CPU (proses) dan dikeluarkan melalui layar dalam bentuk tulisan (output).

DAFTAR PUSTAKA

http://apr1l-si.comuf.com/arsitektur.php (Diakses tanggal 17 Nov 2014)
H.S, D. Suryadi. (1994). Pengantar Arsitektur Komputer. Depok: Gunadarma
Solso, R., Maclin, O.H., Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Bahan ajar power point "psikologi kognitif" dari Ibu Mimi Wahyuni, S.Psi.

Meliala., Adrianus.(2003). Struktur kognisi tentang polisi (studi tiga tahap perkembangan anak-anak).Depok: Jurusan Kriminologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Vol 7, NO 1.

Tugas 1 Sistem Informasi Psikologi

Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan atau Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.

Menurut Gordon B. Davis (1974), informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Penulis lain, Burch dan Strater (1974), menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D (1962). menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.

George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
1.      Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2.      Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3.      Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4.      Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5.      Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6.       Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
·   Bagaimana pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem :
Jadi secara umum informasi itu yakni data yang sudah diolah sebelumnya menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, bermanfaat bagi pendukung sumber informasi. Jadi semua data informasi itu harus melewati masa interaksi terhadap sistem data yang sudah akurat untuk mengolah data dan pengambilan keputusan-keputusan yang tepat. Jadi semua data informasi itu penting bagi semua perusahaan, dan sekolahan, karena di perusahaan itu pertama awal menginput data-data yang masih perlu di olah sehingga belum menjadi data informasi yang akurat, jadi kalau sudah data informasinya sudah selesai tinggal memasukan data-data yang penting untuk diselesaikan hari itu juga atau untuk minggu depan untuk rapat metting, seperti lima aspek yang sudah dijelaskan sebelumnya.
  Sebelum saya menjelaskan pengertian sistem informasi psikologi, saya akan menjelaskan pengertian sistem informasi dan sistem informasi psikologi dari beberapa tokoh.
  1. Pengertian Sistem :
·  Menurut Eriyanto (2004) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks.
·  Menurut Hanif Al Fatta (2007) sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.
·  Menurut Samiaji Sarosa (2009) sistem adalah sekumpulan komponen atau subsistem, sehingga sistem terdiri dari beberapa subsistem dan demikian juga sebaliknya.
·  Menurut Ida Nuraida (2008) sistem adalah kumpulan komponen dimana masing-masing komponen memiliki fungsi yang saling berinteraksi dan saling bergantung serta memiliki satu kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu.
·   Menurut Aim Abdulkarim (2008) sistem adalah keseluruhan dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional, baik antara bagian-bagian maupun hubungan struktural sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu ketergantungan.
·  Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Apabila satu unit macet/terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Dari penjelasan yang telah saya uraikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan, sistem adalah suatu kumpulan yang memiliki komponen yang saling berinteraksi, saling terorganisasi berusaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan atau Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
Menurut Gordon B. Davis (1974), informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Penulis lain, Burch dan Strater (1974), menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D (1962). menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
1.      Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2.      Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3.      Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4.      Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5.      Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6.       Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Hasil uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data menjadi suatu bentuk yang nyata untuk memberikan pengetahuan tertentu.
·  Menurut Widjono (2007) psikologi berasal dari kata psyche berarti jiwa, dan logos berarti ilmu, psikologi ialah ilmu jiwa.
·  Menurut Carole Wade & Carol Tavris (2007) psikologi dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal.
·  Menurut Arief Budiman (2006) psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, khususnya dari segi kejiwaannya.
·  Menurut Nasarudin Latif (1996) Psikologi ialah ilmu yang membahas keadaan jiwa dan gerak kegiatan (aktivitas) serta karya jiwa manusia.
·   Menurut Dali Gulö (1982) dalam kamus psikologinya, psikologi yaitu ilmu yang mempelajari proses-proses mental dan perilaku makhluk hidup, ataupun proses-proses mental dan perilaku itu sendiri.
·  Menurut Sri Patma Sukartini & M. Imam Faisal Baihaqi (2007) psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam interaksi dengan lingkungannya.
·  Menurut Heru Basuki (2008) psikologi adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku, sebagai manifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif, dan juga emosional.
Hasil uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dari segi kejiwaan serta proses-proses mental itu sendiri..

Sebelum saya menjelaskan pengertian sistem informasi psikologi, saya akan menjelaskan pengertian sistem informasi dan sistem informasi psikologi dari beberapa tokoh.
·  Menurut Kusrini & Andri kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
·  Menurut Irene Joos, dkk (2009) sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sisteminput/proses/output.
·  Menurut Chr. Jimmy L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
·  Bagaimana penggunaan sistem informasi dalam psikologi :
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diartikan bahwa sistem informasi psikologi adalah Suatu sistem yang memiliki tujuan psikologi terdapat pengolahan data untuk menghasilkan  informasi agar mendapatkan suatu pengambilan keputusan yang tepat. Contohnya yaitu pada tes psikologi yang saat ini dapat menggunakan komputer dan tidak selalu manual selain itu hasil scoring quisioner bisa di bantu lewat data langsung SPSS di komputer.

Kasus
Sistem informasi terhadap psikologi. Salah satunya pada alat tes, bahkan tes-tes psikologi sebagian besar sudah menggunakan komputerisasi untuk penghitungan hasil akhir bahkan dalam pengisian testnya. Ada banyak pula orang-orang yang pernah mengikuti beberapa test psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana kita diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya. Setelah diikuti lebih lanjut, dapat diketahui soal-soal tersebut merupakan salah satu dari test psikologi yang disederhanakan dan dibuat lebih mudah dipahami. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut. Tidak terlalu valid dan reabilitas mungkin, tetapi ini merupakan salah satu contoh bahwa test psikologi tidak sekolot yang banyak orang bayangkan dan test psikologi mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan system informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.

Analisis Kasus
Dari kasus yang telah dijabarkan diatas, dapat saya simpulkan bahwa seiring dengan berkembangnya teknologi yang sangat canggih dan memudahkan banyak orang untuk mengakses berbagai situs ataupun website yang diinginkan, justru cenderung dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi. Salah satu contoh kasus untuk mendapatkan alat tes psikologi butuh perjuangan yang sangat panjang dan untuk membeli alat tes tersebut sangat mahal harganya, justru disini dimanfaatkan dengan tidak memikirkan hal-hal ataupun kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya. Secara umum hasil-hasil dari tes psikologi “palsu” di media sosial tersebut tidak valid dan pastinya orang-orang di media sosial yang menggunakan aplikasi tes psikologi tesebut akan lebih mudah terpengaruh dan mempersepsikan bahwa dirinya seperti apa yang dikatakan pada hasil tes psikologi tersebut. Padahal bagi seorang psikolog, untuk memberitahu bahwa klien memiliki masalah X misalnya, harus melewati berbagai tes dan asesmen ataupun wawancara, sedangkan disini tes psikologi hanya dengan memilih pilihan ganda, bentuk wajah, bentuk tangan, golongan darah dan langsung terlihat hasil akhirnya. Menurut saya hasil yang diperoleh tidak baik dan tidak valid, karena akan membuat persepsi yang salah pada orang-orang yang menggunakan tes psikologi di media sosial tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

·         Gordon B. Davis, Management Information System: Conceptual Foundation, Structure, and Development, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll., 1974, halaman 32
·         Bruch dan Strater, Information System: Theory and Practice, Hamilton Publishing Company, Santa Barbara, California, 1974, Halaman 23
·         George R. Terry, Ph.D., Office Management and Control, Fourth Edition, Richard D. Irwin Inc., Homewood, Ilinois, 1962, Halaman 21
·         Eriyanto. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
·         Fatta, H.A. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. (Google Book)
·         Sarosa, S. (2009).  Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Grasindo. (Google Book)
·         Nuraida, I. (2008). Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: Kanisius. (Google Book)
·         Abdulkarim, A. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Grafindo Media Pratama. (Google Book)
·         Gaol, C.J.L (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo. (Google Book)
·         Widjono. (2007). Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. (Google Book)
·         Wade, C. & Tavris, C. (2007). Psikologi (ed.9). Jakarta: Erlangga. (Google Book)
·         Budiman, A. (2006). Kebebasan, Negara Pembangunan. Jakarta: Alvabet. (Google Book)
·         Latif, N. (1996). Biografi dan Pemikiran. Jakarta: Gema Insani Press. (Google Book)
·         Gulö, D. (1982). Kamus Psychologi. Universitas Michigan: Tonis.
·         Sukartini, S.P. & Baihaqi, M.I.F. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan : Teori Psikologi Pendidikan. Jakarta: IMTIMA. (Google Book)
·         Basuki, A.M.H. (2008). Psikologi Umum. Depok : Universitas Gunadarma.
·         Kusrini & Kaniyo, A. (2007). Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Penerbit Andi. (Google Book)

·         Joos, I. Dkk. (2009). Belajar Cepat Komputer: Panduan untuk Profesi Kesehatan (ed.3). Jakarta: EGC. (Google Book)