Informasi adalah penerangan, keterangan,
pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan atau
bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau kesimpulan atau
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung
sumber informasi.
Menurut Gordon B. Davis (1974), informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Penulis lain, Burch dan Strater (1974), menyatakan:
informasi adalah pengumpulan
atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D (1962). menyatakan bahwa
informasi adalah data yang
penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
George R. Terry, Ph. D. menjelaskan,
berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
1. Tujuan
si penerima
Apabila informasi
itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si
penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian
penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan
mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu
Informasi yang
disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4. Ruang
dan tempat
Informasi yang
didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya
lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh
penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan,
kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian
manajemen serta
menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi
efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup
jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
·
Bagaimana
pengertian informasi sehingga dapat berinteraksi dengan sistem :
Jadi secara umum
informasi itu yakni data yang sudah diolah sebelumnya menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi pengguna, bermanfaat bagi pendukung sumber informasi. Jadi
semua data informasi itu harus melewati masa interaksi terhadap sistem data
yang sudah akurat untuk mengolah data dan pengambilan keputusan-keputusan yang
tepat. Jadi semua data informasi itu penting bagi semua perusahaan, dan
sekolahan, karena di perusahaan itu pertama awal menginput data-data yang masih
perlu di olah sehingga belum menjadi data informasi yang akurat, jadi kalau
sudah data informasinya sudah selesai tinggal memasukan data-data yang penting
untuk diselesaikan hari itu juga atau untuk minggu depan untuk rapat metting,
seperti lima aspek yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Sebelum
saya menjelaskan pengertian sistem informasi psikologi, saya akan menjelaskan
pengertian sistem informasi dan sistem informasi psikologi dari beberapa tokoh.
- Pengertian Sistem :
·
Menurut Eriyanto
(2004) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang
berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu
lingkungan kompleks.
·
Menurut Hanif Al
Fatta (2007) sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur
atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan
saling bergantung sama lain.
·
Menurut Samiaji
Sarosa (2009) sistem adalah sekumpulan komponen atau subsistem, sehingga sistem
terdiri dari beberapa subsistem dan demikian juga sebaliknya.
·
Menurut Ida Nuraida
(2008) sistem adalah kumpulan komponen dimana masing-masing komponen memiliki
fungsi yang saling berinteraksi dan saling bergantung serta memiliki satu
kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu.
·
Menurut
Aim Abdulkarim (2008) sistem adalah keseluruhan dari beberapa bagian yang
mempunyai hubungan fungsional, baik antara bagian-bagian maupun hubungan
struktural sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu ketergantungan.
·
Menurut Chr. Jimmy
L. Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang
saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta
menuju suatu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Apabila satu unit macet/terganggu, unit lainnya pun akan terganggu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.
Dari penjelasan
yang telah saya uraikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan, sistem adalah
suatu kumpulan yang memiliki komponen yang saling berinteraksi, saling
terorganisasi berusaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Informasi adalah penerangan,
keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian analisis atau
kesimpulan atau Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat
ini atau mendukung sumber informasi.
Menurut Gordon B. Davis (1974), informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Penulis lain, Burch dan Strater (1974), menyatakan:
informasi adalah pengumpulan
atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D (1962). menyatakan bahwa
informasi adalah data yang
penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
George
R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada
beberapa aspek, yaitu:
1.
Tujuan si penerima
Apabila
informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus
membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2.
Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
penyampaian
dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3.
Waktu
Informasi
yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4.
Ruang dan tempat
Informasi
yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar
penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5.
Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus
disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan,
kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian
manajemen serta
menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6.
Semantik
Agar
informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti
yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Hasil
uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi adalah pengumpulan atau
pengolahan data menjadi suatu bentuk yang nyata untuk memberikan pengetahuan
tertentu.
·
Menurut Widjono
(2007) psikologi berasal dari kata psyche berarti jiwa, dan logos berarti ilmu, psikologi
ialah ilmu jiwa.
·
Menurut Carole Wade
& Carol Tavris (2007) psikologi dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu
yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku
dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan
lingkungan eksternal.
·
Menurut Arief
Budiman (2006) psikologi ialah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia,
khususnya dari segi kejiwaannya.
·
Menurut Nasarudin
Latif (1996) Psikologi ialah ilmu yang membahas keadaan jiwa dan gerak kegiatan
(aktivitas) serta karya jiwa manusia.
·
Menurut
Dali Gulö (1982) dalam kamus psikologinya, psikologi yaitu ilmu yang
mempelajari proses-proses mental dan perilaku makhluk hidup, ataupun
proses-proses mental dan perilaku itu sendiri.
·
Menurut Sri Patma
Sukartini & M. Imam Faisal Baihaqi (2007) psikologi adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mengkaji perilaku individu dalam interaksi dengan
lingkungannya.
·
Menurut Heru Basuki
(2008) psikologi adalah ilmu pengetahuan (ilmiah) yang mempelajari perilaku,
sebagai manifestasi dari kesadaran proses mental, aktivitas motorik, kognitif,
dan juga emosional.
Hasil
uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa psikologi adalah ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dari segi kejiwaan serta proses-proses mental itu
sendiri..
Sebelum saya menjelaskan
pengertian sistem informasi psikologi, saya akan menjelaskan pengertian sistem
informasi dan sistem informasi psikologi dari beberapa tokoh.
·
Menurut Kusrini
& Andri kaniyo (2007) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri
atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan
informasi berguna dalam pengambilan keputusan.
·
Menurut Irene Joos,
dkk (2009) sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki tujuan sendiri
untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan sisteminput/proses/output.
·
Menurut Chr. Jimmy
L. Gaol (2008) sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman
bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
·
Bagaimana penggunaan
sistem informasi dalam psikologi :
Berdasarkan penjelasan
diatas dapat diartikan bahwa sistem informasi psikologi adalah Suatu sistem
yang memiliki tujuan psikologi terdapat pengolahan data untuk menghasilkan informasi agar mendapatkan suatu pengambilan
keputusan yang tepat. Contohnya yaitu pada tes psikologi yang saat ini dapat
menggunakan komputer dan tidak selalu manual selain itu hasil scoring quisioner
bisa di bantu lewat data langsung SPSS di komputer.
Kasus
Sistem informasi terhadap
psikologi. Salah satunya pada alat tes, bahkan tes-tes psikologi sebagian besar
sudah menggunakan komputerisasi untuk penghitungan hasil akhir bahkan dalam
pengisian testnya. Ada banyak pula orang-orang yang pernah mengikuti beberapa
test psikologi sederhana melalui sebuah situs sosial media, dimana disana kita
diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan ganda sebagai jawabannya.
Setelah diikuti lebih lanjut, dapat diketahui soal-soal tersebut merupakan
salah satu dari test psikologi yang disederhanakan dan dibuat lebih mudah
dipahami. Dengan mengisi pilihan ganda yang tersedia dan menjadikan jawaban
paling dominan sebagai tolak ukur hasil test, keluarlah hasil test tersebut.
Tidak terlalu valid dan reabilitas mungkin, tetapi ini merupakan salah satu
contoh bahwa test psikologi tidak sekolot yang banyak orang bayangkan dan test
psikologi mengikuti perkembangan zaman dengan turut menggunakan system
informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat testnya.
Analisis Kasus
Dari kasus yang telah
dijabarkan diatas, dapat saya simpulkan bahwa seiring dengan berkembangnya
teknologi yang sangat canggih dan memudahkan banyak orang untuk mengakses
berbagai situs ataupun website yang diinginkan, justru cenderung dimanfaatkan
untuk kepentingan pribadi. Salah satu contoh kasus untuk mendapatkan alat tes
psikologi butuh perjuangan yang sangat panjang dan untuk membeli alat tes
tersebut sangat mahal harganya, justru disini dimanfaatkan dengan tidak
memikirkan hal-hal ataupun kemungkinan-kemungkinan buruk lainnya. Secara umum
hasil-hasil dari tes psikologi “palsu” di media sosial tersebut tidak valid dan
pastinya orang-orang di media sosial yang menggunakan aplikasi tes psikologi
tesebut akan lebih mudah terpengaruh dan mempersepsikan bahwa dirinya seperti
apa yang dikatakan pada hasil tes psikologi tersebut. Padahal bagi seorang
psikolog, untuk memberitahu bahwa klien memiliki masalah X misalnya, harus
melewati berbagai tes dan asesmen ataupun wawancara, sedangkan disini tes
psikologi hanya dengan memilih pilihan ganda, bentuk wajah, bentuk tangan,
golongan darah dan langsung terlihat hasil akhirnya. Menurut saya hasil yang
diperoleh tidak baik dan tidak valid, karena akan membuat persepsi yang salah
pada orang-orang yang menggunakan tes psikologi di media sosial tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
·
Gordon B.
Davis, Management Information System: Conceptual Foundation, Structure, and
Development, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll., 1974,
halaman 32
·
Bruch dan
Strater, Information System: Theory and Practice, Hamilton Publishing Company,
Santa Barbara, California, 1974, Halaman 23
·
George R.
Terry, Ph.D., Office Management and Control, Fourth Edition, Richard D. Irwin
Inc., Homewood, Ilinois, 1962, Halaman 21
·
Eriyanto.
(2004). Teknik dan Aplikasi
Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
·
Fatta,
H.A. (2007). Analisis &
Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:
Penerbit Andi. (Google Book)
·
Sarosa,
S. (2009). Sistem
Informasi Akuntansi. Jakarta:
Grasindo. (Google Book)
·
Nuraida,
I. (2008). Manajemen
Administrasi Perkantoran. Yogyakarta:
Kanisius. (Google Book)
·
Abdulkarim,
A. (2008). Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung:
Grafindo Media Pratama. (Google Book)
·
Gaol,
C.J.L (2008). Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: Grasindo. (Google Book)
·
Widjono.
(2007). Bahasa Indonesia: Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo. (Google Book)
·
Wade,
C. & Tavris, C. (2007). Psikologi
(ed.9). Jakarta: Erlangga.
(Google Book)
·
Budiman,
A. (2006). Kebebasan, Negara
Pembangunan. Jakarta:
Alvabet. (Google Book)
·
Latif,
N. (1996). Biografi dan
Pemikiran. Jakarta: Gema
Insani Press. (Google Book)
·
Gulö,
D. (1982). Kamus Psychologi. Universitas Michigan: Tonis.
·
Sukartini,
S.P. & Baihaqi, M.I.F. (2007). Ilmu
dan Aplikasi Pendidikan : Teori Psikologi Pendidikan. Jakarta: IMTIMA. (Google Book)
·
Basuki,
A.M.H. (2008). Psikologi Umum. Depok : Universitas Gunadarma.
·
Kusrini
& Kaniyo, A. (2007). Tuntunan
Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft
SQL Server. Yogyakarta:
Penerbit Andi. (Google Book)
·
Joos,
I. Dkk. (2009). Belajar Cepat
Komputer: Panduan untuk Profesi Kesehatan (ed.3). Jakarta: EGC. (Google Book)