1.1
Pengertian
tanggung jawab
Makna dari istilah
“tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat
mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk
melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih
merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika
diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak
bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab,
daripada “menerima” tanggung jawab.
oleh karena itulah muncul satu
peribahasa, “lempar batu sembunyi
tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani
bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain
menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang
lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan
dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
Sebagian orang, karena tidak bisa
memahami arti dari sebuah tanggung jawab; seringkali dalam kehidupannya sangat
menyukai pembelaan diri dengan kata-kata, “Itu bukan salahku!” Sudah
terlalu banyak orang yang dengan sia-sia, menghabiskan waktunya untuk
menghindari tanggung jawab dengan jalan menyalahkan orang lain, daripada mau
menerima tanggung jawab, dan dengan gagah berani menghadapi tantangan apapun di
depannya.
Banyak kejadian di negara kita
ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering
dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat
tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab;
karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.
Dan gilanya, “lepas tanggung
jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya, anak buahnya,
atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa
lihat, misalnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di
lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut
merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu.
1.2
Macam –
macam tanggung jawab
- Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap
orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengambangkan kepribadian
sebagai manusia prbadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah
kemanusiaan menganai dirinya sendiri menunrut sifat dasarnya manusia adalah
mahluk bermoral namun manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang
pribadi manusisa mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri angan angan
sendiri sebagai perwujudan dari pendapat perasaan dan angan angan masnusia
berbuat dan bertindak.
Contoh :
Dina seorang pelajar, besok ia akan menghadapi ujian. Tapi dina sama sekali
tidak belajar. Sehingga saat ulangan berlangsung dina tidak dapat menjawab
soal-soal yang diberikan guru nya. jadi dina harus bertanggung jawab terhadap
dirinya sendiri karena tidak mau belajar saat ada ujian.
- Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan Masyarakat kecil, keluarga terdiri dari suami-istri ,
ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini
menyangkun nama baik keluarga tapi ketangung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan pendidikan dan kehidupan.
Contoh :
sebuah keluarga hidup dalam kemiskinana. Seorang ayah merasa sedih karenan ke
lima orang anak nya tidak mendapatkan kehidupan yang layak, sehingga demi
tanggung jawab nya terhadap keluarga maka seorang ayah ini rela mencuri demi
menghidupi keluarga nya.
- Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusai tidak bisa hidup tanoa bantuan omanusia lain,
sesua dengan kedudukannya sebagai mahluk social. Karena membutuhkan manusia
lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga mdengan
demikian manusia disisni merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai
tanggung jawab seperti anggota masyarakat lain agat dapat melangsungkan
hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkat lkau dan
perbuatannya harus dipertaggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh :
Toni adalah seorang yang sangat pemalas. Suatu ketika diadakan gotong royong
dikampung nya, tetapi toni tidak mau berpatisipasi dalam kegiatan itu sehingga
ia mendapat teguran dari kepala desa. Setelah diberikan pengertian, akhirnya
toni mau ikut bergotong royong karena gotong royong merupakan salah satu
tanggung jawab nya terhadap masyarakat.
- Tanggung Jawab Terhadap Bangsa/Negeri
Bahwa setiap manusia adalah warga Negara suatu Negara dalam berpikir,
berbuat, bertindak, ertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau ukuran
ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat semuanya sendiri
bila perbuatan manusia itu salah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
Contoh :
Seseorang aparatur negara rela mengorbankan jiwa dan raga nya terhadap bangsa
nya karena merupakan tanggung jawabnya terhadap negara/bangsa.
- Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,
melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung
terhadap Tuhan. Sehingga dikatakan tindakan manusia tidak lpas daei hukuman
hukuman Tuhan. Yang diruangkan dalam berbagai kitab suco melalui berbagai macam
agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan segera
diperingatkan oleh Tuhan dan jika perungatan yang keraspun manusia masih juga
tidak menghiraikan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan
perintah perintah Tuhan. Berarti menginggalkan tanggung jawab yang seharusnya
dilakukan terhadap Tuhan sebagai penciptanya. Bahkan untuk memenuhi
tanggungjawabnya manusia harus berkorban.
Contoh :
setiap manusia wajib melaksanakan kewajiban nya mejalankan agama yang
dipercayai nya, karena itu merupakan tanggung jawab dirinya terhadap Tuhan.
1.3 arlinda Pengabdian dan pengorbanan
Pada
tulisan sebelumnya pernah membahas tugas ilmu budaya dasar tentang manusia dna
tanggung jawab. Dan pada kali ini masih menulis tentang suatu bentuk atau wujud
dari tangggung jawab yaitu pengabdian dan pengorbanan.
a. Pengabdian
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan dari kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengabdian berarti hal mengabdi atau mengabdikan. Pada hakekatnya pengabdian itu adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
b. Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih (berdasarkan atas kesadaran moral yang tulus-ikhlas )
Pengorbanan bukan hanya berkorban untuk suatu masalah yang besar, tapi tanpa kita sadari kita sering melakukan pengorbanan. Contoh hal kecilnya saat kita memberikan kue kepada adik kita, padahal kita sendiri ingin memakan kuenya. Hal tersebut merupakan bentuk pengorbanan kecil yang biasa kita lakukan dilingkungan keluarga. Pengabdian diberikan tanpa mengharapkan balas jasa. Pengabdian bukan merupakan sebuah paksaan atau keharusan (perintah), tetapi pengabdian itu sendiri berdasarkan secara sukarela tergantung dari dirinya masing-masing orang tersebut.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian pasti ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan, sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu.
0 komentar:
Posting Komentar