Kamis, 08 Desember 2011

2. Manusia dan kegelisahan


2.1          Pengertian kegelisahan
Di dunia ini tidak ada seorang manusia pun yang tidak merasakan kegelisahan. Kalau kita melihat seluruh makhluk yang hidup di muka bumi ini akan kita dapati bahwa manusia dengan tabiatnya senantiasa dipengaruhi oleh kompleksitas ketakutan yang menuntunnya ke ambang kegelisahan.

Orang-orang di sekeliling kita—bahkan dalam diri kita sendiri—, baik besar, kecil, laki-laki maupun perempuan, semuanya merasakan ketakutan atau kegelisahan; kegelisahan merupakan fenomena umum dan ciri khas yang hanya dimiliki manusia. Hal ini kiranya memerlukan semacam kesadaran dari kita guna memikirkan kiat-kiat untuk menghindarinya, paling tidak dengan itu kita bisa membayangkan kejadian-kejadian yang belum terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebab pada hakikatnya kegelisahan merupakan reaksi natural terhadap faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal.

Tabiat kehidupan dunia adalah penderitaan, kesedihan dan kesusahan. Kondisi-kondisi yang meliputi manusia tidak pernah ‘kering’ dari kesedihan atas masalah yang telah dilalui, atau kegelisahan atas masalah yang sedang menghantui, atau kecemasan atas masalah yang akan diarungi. Ini sesuai dengan firman Allah SWT:

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.” [QS. al-Balad: 4]

Setiap orang, sesuai dengan kemampuannya masing-masing, berupaya mengekspresikan kegelisahannya sebagai akibat dari pengaruh-pengaruh emosional reaktif yang dikhayalkan akan mengancam kehidupan atau ketenangannya.

Tentu saja kegelisahan yang dialami setiap orang tidaklah sama, tergantung kepribadian, kebutuhan, keadaan, dan tanggung jawab masing-masing. Di samping kondisi masa kini serta tingkat keberagamaan mereka.

 
2.2            Sebab – sebab orang gelisah

Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
Pada dasarnya semua manusia mendambakan kebahagiaan, dan tidak menginginkan kegelisahan. Kebahagiaan itu satu, dan kegelisahan juga satu. Bisa diraih oleh setiap manusia yang kaya atau yang miskin, yang punya jabatan atau yang jelata, yang ternama atau yang tak dikenal, berpasangan atau yang belum, yang sehat atau sedang sakit, yang berkarier atau yang belum. Sebaliknya kegelisahan juga bisa datang pada setiap manusia dari semua lapisan dan tingkatan.

A) Kecemasan tentang kenyataan ( objektif )

Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya.

B) Kecemasan Neoritis

Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan.

C) Kecemasan moril

kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta. Rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan putus asa.


Penyebab kegelisahan :
Sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.


 
2.3           Usaha – usaha mengatasi kegelisahan

Cara Mengatasi Kegelisahan Para ilmuwan dari the Agency of Science, Technology and Research/Duke-NUS Neuroscience Research Partnership, A*STAR's Institute of Molecular and Cell Biology, dan the National University of Singapore membuat sebuah terobosan mengenai bagaimana kegelisahan diatur dalam otak vertebrata.

Karya mereka memberikan pencerahan tentang bagaimana otak secara normal menghentikan kegelisahan dan juga memastikan relevansi ikan zebra sebagai model bagi gangguan psikiatris manusia.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Suresh Jesuthasan menunjukkan bahwa mengganggu atau mengacaukan rangkaian neuron (sel saraf) tertentu dalam habenula, mencegah respon normal terhadap situasi stres. Dalam eksperimen-eksperimen mereka, tim ilmuwan tersebut melatih anakan ikan zebra untuk berenang menjauh dari sebuah cahaya untuk menghindar dari sengatan listrik ringan. Ikan-ikan normal dengan mudah mempelajari hal tersebut, akan tetapi ikan-ikan yang rangkaian tertentu di bagian habenulanya dirusak, menunjukkan tanda-tanda "ketidakberdayaan". Walaupun pada mulanya mereka mencoba menghindari sengatan tersebut, mereka cepat menyerah.
"Penelitian kami berhubungan dengan aspek-aspek dasar pengalaman manusia yaitu stres dan kegelisahan. Kami pikir bahwa habenula otak terasosiasi dengan penilaian apakah suatu stres telah diatasi. Studi kami menyediakan satu penjelasan mengenai mengapa kebutuhan untuk mengontrol lingkungan merupakan bagian yang sangat penting dalam tingkah laku manusia, karena perasaan kontrol memungkinkan organisme untuk mengatasi stres."




2.4          Keterasingan

Konsep Keterasingan buatan Marx berasal dari fakta ekonomi yang ada di masanya. Hal ini tertulis dalam karyanya Das Kapital dan terbesit dalam karya-karyanya yang lain. Sebenarnya Marx sendiri mengurangi penggunaan kata alienisasi atau keterasingan dalam karya-karya di fase kedua hidupnya. Hal ini dikarenakan Marx tidak mau kata ini berkurang nilainya, sebagai akibat dari banyaknya para filsuf sejaman Marx yang menggunakan kata tersebut sebagai konsep mereka yang sebenarnya jauh dari yang dimaksud oleh Marx.
Keterasingan terjadi jika semakin banyaknya modal terkumpul untuk Kapitalis, dan semakin miskin pula si Buruh akibat dari hasil eksploitasi si kapitalis. Artinya si kapitalis menimbun banyak harta yang sebenarnya merupakan Nilai Lebih barang yang telah diciptakan si buruh. Karena buruh tidak memiliki kekuasaan untuk menjual barang tersebut seperti layaknya yang dilakukan kapitalis, maka si kapitalis yang memiliki hak untuk menjual barang tersebutlah yang akan mendapat nilai lebih tersebut.
Jika nilai lebih ini diakumulasikan dengan apa yang di dapat si buruh -baca gaji-, akan memunculkan variabel yang berbalik. Dimana si buruh akan menjadi lebih murah atau tak berharga saat nilai lebih dari barang-barang yang dia buat jauh lebih tinggi dan tidak sepadan dengan nilai yang ia dapat. Hal tersebut akan memunculkan keadaan yang disebut Karl Marx sebagai obyektivikasi (Vergebrtandlichung) atau bisa dibilang buruh dijadikan obyek dalam satuan modal di mata kapitalis, bukan sebagai subyek atau pencipta benda.
Pandangan tentang alienisasi tak lepas dari kritik Karl Marx terhadap Ludwig Feuerbach, seorang filsuf di eranya. Namun Marx berfikir justru lebih konkrit dari pada Feuerbach. Ada beberapa dimensi utama dari pembaharuan Marx tentang keterasingan

1.  Si Buruh tidak mempunyai kuasa untuk memasarkan produk-produknya, dikarenakan itu akan menjadi hak kapitalis, sehingga dia tidak akan menadik keuntungan dari produk tersebut. Dalam prinsip ekonomi pasar bahwa produk yang dipertukarkan akan diawasi oleh pasar. Bahkan buruh juga menjadi sebuah komoditi yang diperjualkan di pasaran dan tidak bisa mengatur sendiri nasib benda yang ia produksi.

2.  Si buruh terasing dengan pekerjaanya sendiri. Dimana tugas kerja tidak memberi kepuasan hati yang hakiki, yang mana buruh tidak diberi kesempatan untuk mengatur keadaan fisik atau batin dirinya sendiri sebab dikuasai oleh kekuatan eksternalnya.

3.  Pola hubungan sosial membawa buruh menkadi terasing secara langsung dari percabangan-percabangan sosial. Dalam hal ini hubungan masyarakat cenderung disederhanakan menjadi kegiatan-kegiatan pasar. Uang meningkatkan rasionalisasi pola hubungan sosial, karena ia menjadi standar abstrak dalam pengertian bahwa sifat-sifat yang paling heterogen dapat dibandingkan dan ditukarkan.

4.  Manusia hidup dalam hubungan aktif dengan alam yang merupakan ekspresi dan hasil hubunganya dan menjadi pembeda anatra manusia dengan hewan. Pekerjaan yang terasing lebih menurunkan kegiatan produktif manusia ke tingkat adaptasi pada alam, layaknya hewan. Padahal yang membedakan antara keduanya adalah sikap kecakapan mereka dalam mengarungi hidup.
 
2.5            Kesepian

Problem utama dari kebanyakan orang di dunia ini ialah kesepian. Apakah Anda mengetahui kebanyakan orang yg dtg kepada para pembimbing agama mereka, karena mereka mempunyai problem kesepian atau tidak mendapatkan kasih sayang maupun penghargaan? Apakah Anda mengetahui bahwa lebih dari 70% orang bunuh diri, karena merasa kesepian? Rasa kesepian dapat membuat orang jadi depresif, sehingga akhirnya mereka terjerumus jadi pecandu alkohol, maupun drugs.

Menurut psikolog, rasa kesepian itu berasal dari dalam hati. Sehingga lingkungan kerja yg sibuk dan teman2 di sekelilingnya sekalipun, tidak akan mampu mengusir rasa sepi. Di kota2 besar, rasa kesepian ini banyak melanda para wanita karier dan profesional muda.
Meskipun mereka memiliki aktivitas yg cukup padat dan setiap hari selalu bertemu dengan banyak orang, ada perasaan sunyi di sudut hatinya. Rasa kesepian tidak bisa dihilangkan dengan uang.

Rasa kesepian bisa saja timbul, walaupun kita sudah memiliki pasangan hidup, keluarga, pekerjaan maupun memiliki banyak sahabat. Bahkan Ratu Belanda - Beatrix sendiri pernah mengungkapkan bahwa ciri jabatan dari seorang Ratu adalah "Kesepian namun tidak pernah sendiri". Kesepian itu bukannya, karena tidak ada orang disekitar kita, tetapi di dalam hati maupun perasaan kita merasa se-akan2 mereka tidak membutuhkan mau memperhatikan kita lagi. Tiap orang membutuhkan atensi maupun kasih sayang!

Kesepian adalah salah satu bentuk kesedihan. Kata kesepian itu berasal dari akar kata "sepi" yg dlm kamus sering di definisikan sebagai "tanpa teman, tersisih ... sendirian. Sedangkan kata sifat "sendirian" berarti "Merasa tersisih, karena tidak ada yg menemani". Kesepian sering kali memanifestasikan diri dlm bentuk rasa sakit, rasa hampa, dan efek samping yg lebih gawat lagi ialah sering kali berbentuk depresi yg mendalam sampaikan menyebabkan bunuh diri.


 
2.6        Ketidak pastian

Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi, psikologi, sosiologi, teknik, dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik yang sudah ada atau yang belum diketahui.
Contohnya, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yang menggunakan perkiraan cuaca atau penilaian kemungkinan terkalibrasi, Anda telah memperkirakan ketidakpastian.

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa adalah (hampir) tidak mungkin untuk mengukur dua besaran secara bersamaan, misalnya posisi dan momentum suatu partikel. Prinsip ini dicetuskan oleh ilmuwan Jerman bernama Werner Heisenberg di tahun 1927.

Prinsip ketidakpastian merupakan suatu pemahaman untuk menerjemahkan kondisi alam tanpa kesetimbangan. Setiap dimensi memiliki 2 sistem global: sistem tertutup dan sistem terbuka; dimana keduanya saling melengkapi untuk membentuk jaring-jaring energi "Supreme Reality".
Sistem tertutup 
merupakan dimensi dengan kondisi yang setimbang dan akan selalu menyeimbangkan antar objek (materi dan energi)yang berada dalam ruang dimensi tersebut.
Sistem terbuka 
merupakan suatu sistem setimbang namun tidak stabil sebab cenderung berhubungan langsung dengan dimensi lain secara terbuka. Sistem terbuka berpotensi untuk melakukan swadimensi atau membentuk dimensi baru dengan sendirinya apabila dilewati materi dan energi hingga melewati batas ambang penerimaan energi (titik bifurkasi) pada dimensi tersebut. Replika dimensi bersifat fraktal.

2.7           Usaha – usaha ketidak pastian

Langkah-langkah untuk menghadapi ketidakpastian hidup, yang bisa membuat hidup lebih mudah karena kita menyiapkan diri secara lebih baik untuk menghadapi apa pun yang terjadi. Dan ketika saatnya tiba, kita akan lebih mampu mengambil risiko.

1. TAK ADA ORANG YANG TAHU SEGALANYA
Jika kita tahu segala sesuatu yang akan terjadi, hidup akan sangat membosankan. Dengan mengubah cara kita memandang kesulitan, kita bisa mengubah cara menanganinya. Mulai dari sekarang, daripada mencemaskan hal-hal yang tak bisa diramalkan, atau membiarkan hal-hal yang terjadi membuat Anda shock dan lumpuh secara berkepanjangan, coba pandang hal-hal yang tak terduga sebagai peluang.

2. YANG TERBAIK DAN TERBURUK
Saat menghadapi ketidakpastian banyak di antara kita yang jadi lumpuh. Jika tak tahu apa yang bisa kita harapkan, lebih baik low profile dan jangan berbuat apa pun. Anggapan yang keliru. Ketika terjadi perubahan, cara terbaik untuk mengatasi keresahan adalah dengan menjadi aktif.

3.LANGKAH-LANGKAH KECIL
Kita sering membuat kesalahan dengan berpikir, agar maju dalam hidup. kita harus melakukan perubahan besar. Padahal tidak begitu. Pada kenyataannya, dengan melakukan langkah-langkah kecil yang aktif menuju tujuan, kita membuat tujuan berkemungkinan lebih besar tercapai dengan memberi diri kita peluang untuk menata ulang jika hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Apakah ikut kursus sebelum mendaftar pada satu program, atau minta naik gaji sebelum mencari pekerjaan dengan gaji yang lebih baik di bidang yang kurang menarik bagi Anda. Yang pasti adalah, tidak melakukan apa pun pasti tak akan membawa Anda ke tempat yang Anda inginkan. Melakukan sesuatu kemungkinan akan membuat beda.

4.FOKUS PADA YANG BISA DIATUR
Kenali hal-hal yang benar-benar tak bisa Anda atur atau kendalikan. Artinya Anda harus secara aktif melepaskan yang tak bisa Anda atur. Kita sering bertemu dengan orang yang berpikir jika mereka terus memikirkannya, pemikiran mereka mungkin akan membantu mereka mengubah situasi. Harapan yang agak berlebihan. Katakan kepada diri sendiri, mencemaskan situasi itu tak akan mengubahnya. Serahkan semuanya kepada Tuhan karena Dia Maha Besar dan bisa melakukan hal-hal yang tak bisa kita lakukan.


0 komentar:

Posting Komentar