Sehat
adalah sehat jasmani dan rohani dan sehat itu bukan hanya
dari sehat fisik saja, melainkan sehat mental, emosional, sosial.
Dimana seseorang bisa mengembangkan potensinya lebih baik jika dalam keadaan
sehat, jika mereka tidak dalam keadaan sehat pengembangan potensi akan
berkurang.
Kesehatan mental dalam
kehidupan manusia merupakan masalah yang amat penting karena menyangkut soal
kualitas dan kebahagian manusia. Tanpa kesehatan yang baik orang tidak akan
mungkin mendapatkan kebahagian dan kualitas sumber daya manusia yang tinggi.
aspek kehidupan yang menyelimuti manusia mulai
dari kehidupan pribadi, keluarga, sosial, politik, agama serta sampai pada
bidang pekerjaaan dan profesi hidup manusia. Kehidupan mewah dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak akan menjamin kebahagian manusia. Hal itu
karena yang bisa menjamin kebahagian manusia tersebut adalah kejiwaan,
kesehatan dan keberagamaan yang dimiliki manusia. Tiga faktor tersebut sangat
sejalan sekali dalam mencapai kebahagian hidup manusia didunia dan akhirat,
karena kebahagian yang harus dicapai itu tidak hanya kebahagian didunia
melainkan juga kebahagian diakhirat kelak.
Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
A. Era pra Ilmiah
1.
Kepercayaan Animisme
Sejak zaman dulu sikap terhadap gangguan
kepribadian atau mental telah muncul dalam konsep primitif animeisme, ada
kepercayaan bahwa dunia ini diawasi atau dikuasisi oleh roh-roh atau dewa-dewa.
Orang primitrif percaya bahwa angin bertiup, ombak mengalun, batu berguling,
dan pohon tumbuh karena pengaruh roh yang tinggal dalam benda-benda tersebuit.
Orang yunani percaya bahwa gangguan mental
terjadi karena dewa marah dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari
kemarahannya, maka mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra
dari korban.
2.
Kemunculan Naturalisme
Perubahan sikap terhadap tradisi animisme terjadi
pada zaman Hipocrates (460-467). Dia dan pengikuutnya mengembangkan pandangan
revolusioner dalam pengobatan, yaitu dengan menggunakan pendekatan ”Naturalisme”,
suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental atau fisik itu merupakan
akibat dari alam. Hipocrates menolak pengaruh roh, dewa, syetan atau hantui
sebagai penyebab sakit. Dia menyatakan: ”Jika anda memotong batok kepala, maka
anda akan menemukan otak yang basah, dan memicu bau yang amis, akan tetapi anda
tidak akan melihat roh, dewa atau hantuyang melukai badan anda”.
Ide naturalkistik ini kemudian dikembangkan oleh
Galen, seorang tabib dalam lapangan pekerjaan pemeriksaan atau pembedahan
hewan.
Dalam perkembangan selajutnya, pendekatan
naturalistik ini tidak dipergunakan lagi dikalangan orang-orang kristen.
Seorang dokter perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filasafat
politik dan sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia
telah terpilih menjadi kepala Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini,
para pasiennya (yang maniac) dirantai, diikat ditembok dan ditempat tidur. Para
pasien yang telah dirantai selama 20 tahun atau lebih, adan mereka dipandang
sangat berbahaya dibawa jalan-jalan disekitar ruimah sakit. Akhirnya, diantara
mereka banyak yang berhasil, mereka tidak menunjukkan lagi kecenderungan untuk
melukai atau merusak dirinya sendiri.
B.
Era Ilmiiah (Modern)
Perubahan yang sangat berarti dalam sikap dan era
pengobatan gangguan mental, yaitu dari animisme (irrasional) dan
tradisional ke sikap dan cara yang rasional (ilmiah), terjadi pada
saat berkembangnya Psikologi Abnormal dan psikiatri di Amerika
Serikat, yaitu pada tahun 1783.
Perkembangan psikologi abnormal dan pskiatri ini
memberikan pengaruh kepada lahirnya Mental Hygiene yang berkembang menjadi
suatu ”Body Of Knowledge” berikut gerakan-gerakan yang teorganisir.
Perkembangan kesehatan mental dipengaruhi oleh
gagasan, pemikiran dan inspirasi para ahli, dalam hal ini terutama dari dua
tokoh perintis, yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers. Kedua
orang ini banyak mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan gangguan
mental dan pertolongan bagi orang-orang miskin dan lemah. Dorthea Lynde Dix
lahir pada tahun 1802 dan meninggal duinia tanggal 17 July 1887. dia adalah
seorang guru sekolah di Massachussets, yang menaruh perhatian terhadap
orang-orang yang mengalami gangguan mental. Sebagian perintis (pioneer), selama
40tahun dia berjuang untuk memberikan pengorbanan terhadap orang-orang gila
secara lebih manusiawi.
Terkait dengan perkembangan gerakan kesehatan
mental ini, Deutsch mengemukakan bahwa pada masa dan pasca Perang Dunia I,
gerakan kesehatan mental ini mengkonsentarsikan programnya untuk membantu
mereka yang mengalami masalah serius. Setelah perang usai, gerakan kesehatan
mental semakin berkembang dan cakupan garapannya meliputi berbagai bidang
kegiatan, seperti : pendidikan, kesehatan masyarakat, pengobatan umum,
industri, kriminologi, dan kerja sosial.
Secara hukum, gerakan kesehatan mental ini mendapatkan pengukuhannya pada tanggal 3 Juli
1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat menandatangani ”The National
Mental Helath Act”. Dokumen ini merupakan bluprint yang
komprehensif, yang berisi program-program jangka panjang yang diarahkan untuk
meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat.
Beberapa
tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut itu meliputi:
1. Meningkatkan
kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika Serikat, melalui penelitian,
inevetigasi, eksperimen penanganan kasus-kasus, diagnosis dan pengobatan
2. Membantu
lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan
meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan
penelitian dan meningkatkan kegiatan dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitiannya.
3. Memberikan
latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental
4. Mengembangkan
dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan, diagnosis, dan
pengobatan terhadap para pengidap gangguan mental
Pada tahun
1950 organisasi kesehatan mental terus bertambah, yaitu dengan berdirinya ”National Association For
Mental Health” yang bekerjasama dengan tiga organisasi swadaya masyarakat lainnya, yaitu ”National
Committee For Mental Hygiene”, ”National Mental Health Foundation”, dan
”Psychiatric Foundation”.
Gerakan kesehatan mental ini terus berkambang,
sehingga pada tahun 1075 di Amerika serikat terdapat lebih dari seribu tempat
perkumpulan kesehatan mental. Dibelahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan
melalui ”The World Federation For Mental Health” dan “The World Health
Organization”.
Banyak teori yang dikemukan oleh ahli jiwa
tentang kesehatan mental, misalnya teori psikoanalisis, behavioris dan
humamisme. Sungguhpun demikian teori tersebut memiliki batasan-batasan dan
tidak menyentuh seluruh dimensi (aspek) dan aktivitas kehidupan manusia sebagai
makhluk multidimensional dan multipotensial. Manusia sebagai makhluk
multidimensional setidak-tidaknya memiliki dimensi jasmani, rohani, agama,
akhlak, sosial, akal, dan seni (estetika). Sedangkan sebagai makhluk multi
potensial manusia memiliki potensi yang amat banyak yang dikaruniakan Allah SWT
kepadanya yang dalam islam terkandung dalam asma ulhusna. Salah satunya adalah agama.
Agama adalah jalan utama menuju kesehatan mental, karena dalam agama ada
kebuutuhan-kebutuhan jiwa manusia, kekuatan untuk mengendalikan manusia dla
memenuhi kebutuhaan, serta sampai kepada kekuatan untuk menafikan pemenuhan
kebuthan manusia tanpa membawa dampak psikologis yang negative.
v Kepribadian Sehat
Kepribadian sehat terbagi dari 3 aliran Psikologi
yaitu :
1. Psikoanalisa
2. Behavioristik
3. Humanistik : - Allport
- Rogers
- Maslow
- Fromn
1.
Psikoanalisa
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud
dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia.
Aliran
psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah sadar (id, ego,
super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini mengabaikan Potensi yang dimiliki
oleh manusia. Manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan
pengalaman-pengalaman dini.
Kepribadian Sehat Psikoanalisa:
- Pada alam pikiran tidak sadar dan kreativitas sebagai kompensasi untuk masa anak-
anak yang traumatis.
- Individu bersifat egois, tidak bermoral, dan tidak mau tahu kenyataan.
- Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan
- Motif-motif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang
- Manusia didorong oleh dorongan seksual agresif
- Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian berakar pada
konflik-konflik
masa kanak-kanak yang direpresi.
Dalam
aliran Psikoanalisa ini bisa dibilang manusia adalah korban tekanan biologis
dan konflik masa kanak-kanak. Aliran ini melihat dari sisi negative individu,
alam bawah sadar (id,ego,superego, mimpi dan masa lalu.
Pandangan
kaum psikoanalisa, hanya memberi kepada kita sisi yang sakit atau kurang, ‘sisi
yang pincang’ dari kodrat manusia, karna hanya berpusat pada tingkah laku yang
neuritis dan psikotis.
Sigmund
freud dan orang-orang yang mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang
terganggu secara emosional, bukan kebribadian yang sehat; atau kebribadian yang
paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling baik.
Jadi,
aliran ini memberi gambaran pesimis tentang kodrat manusia, dan manusia
dianggap sebagai korban dari tekanan-tekanan biologis dan konflik masa
kanak-kanak.
2.
Behavioristik
Teori
belajar behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan
oleh Gage danBerliner tentang perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman.
Aliran
behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu system
kompleks yang bertigkah laku menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam
pandangan kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang
bersifat baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas,
kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Kepribadian sehat behavioristik :
- Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
- Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri
- Mementingkan faktor lingkungan
- Menekankan pada faktor bagian
- Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
- Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
Manusia
diperlukan sebagai mesin, layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya.
Aliran ini menganggap manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari
luar. Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Dan
ciri-cirinya yaitu : tersusun baik, teratur dan ditentukan sebelumnya, dengan
banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan krativitas.
Jadi,
manusia dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan
respons secara pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap
tidak memiliki diri sendiri.
Suatu
tipe orang yang berbeda dari apa yang digambarkan oleh behaviorisme dan
psikoanalisis, bentuk-bentuk psikologi tradisional. Behaviorisme memperlakukan
manusia sebagai suatu mesin , “ suatu sistem kompleks yang bertingkah laku
menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Individu digambarkan sebagai suatu
organisme yang tersusun baik, teratur, dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak
spontanitas, kegembiraan hidup, dan kreativitas, seperti suatu alat pengatur
panas.
Psikoanalisis
telah memberi kepada kita hanya sisi sakit atau pincang dari kodrat manusia
karena hanya berpusat pada tingkah laku yang neurotis dan psikotis. Freud dan
orang-orang yang mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang terganggu
secara emosional, bukan kepribadian yang sehat, yang paling buruk dari kodrat
manusia, bukan yang paling baik.
Baik
behaviorisme maupun psikolanalisis tidak berbicara mengenai potensi kita untuk
bertumbuh, keinginan kita untuk menjadi lebih baik atau lebih banyak dari yang
ada.
3. Humanistik
Carl Roger
merupakan tokoh Teori Kepribadian Humanistik, Ia Lahir di Illinois (1902 –
1988) Ia adalah salah seorang peletak dasar dari gerakan potensi manusia, yang
menekankan perkembangan pribadi melalui latihan sensitivitas, kelompok
pertemuan, dan latihan lainnya yang ditujukan untuk membantu orang agar
memiliki pribadi yang sehat. sejak kecil Ia menerima penanaman yang ketat
mengenai kerja keras dan nilai agama Protestan. Kelak kedua hal ini mewarnai
teori-teorinya. Setelah mempelajari teologi, ia masuk Teacher’s College di
Columbia Uni, dimana banyak tokoh psikologi mengajar. Di Columbia Uni ia meraih
gelar Ph.D.Rogers bekerja sebagai psikoterapis dan dari profesinya inilah ia
mengembangkan teori Humanistiknya. Dalam konteks terapi, ia menemukan dan
mengembangkan teknik terapi yang dikenal sebagai Client-centered Therapy.
Kepribadian sehat menurut Maslow. Maslow berpendapat
bahwa seseorang akan memiliki kepribadian
yang sehat, apabila dia telah mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara
penuh (self actualizing person). Dia mengemukakan teori motivasi bagi self
actualizinga-needs person, dengan nama metamotivation, meta-needs B-motivation,
atau being values (kebutuhan untuk berkembang). Sementara motivasi bagi orang
yang tidak mampu mengaktualisasikan dirinya dinamai D-motivation atau deficiency.
Di bawah ini irri-ciri dari
metaneeds dan metapologi :
v Metaneeds
- Sikap percaya
- Bijak dan baik
- Indah (estetis)
- Kesatuan (menyeluruh)
- Energik dan optimis
- Pasti
- Lengkap
- Adil dan altruis
- Berani
- Sederhana (simple)
v Metapologis
- tidak percaya, sinis dan skeptic
- benci dan memuakan
- vulgar dan mati rasa
- disintegrasi
- kehilangan semangat hidup,pasif dan pesimis
- kacau dan tidak dapat diprediksi
- tidak lengkap dan tidak tuntas
- suka marah-marah, tidak adil dan egois
- rasa tidak aman dan memerlukan bantuan
- sangat komplek dan membingungkan
Mengenai self-actualizing person,
atau orang yang sehat mentalnya, Maslow mengemukakan ciri-cirinya sebagai
berikut :
- Mempersepsi kehidupan atau dunianya sebagaimana apa adanya, dan merasa nyaman dalam menjalaninya.
- Menerima dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya.
- Bersikap spontan, sederhana, alami, bersikap jujr, tidak dibuat-buat dan terbuka.
- Mempunyai komitmen atau dedikasi untuk memecahkan masalah di luar dirinya (yang dialami orang lain).
- Bersikap mandiri atau independen.
- Memiliki apresiasi yang segar terhadap lingkungan di sekitarnya.
- Mencapai puncak pengalaman, yaitu suatu keadaan dimana seseorang mengalami kegembiraan yang luar biasa. Pengalaman ini cenderung lebih bersifat mistik atau keagamaan.
- Memiliki minat social, simpati, empati dan altruis.
- Sangat senang menjalin hubungan interpersonal (persahabatan atau persaudaraan) dengan orang lain.
- Bersikap demokratis (toleran, tidak rasialis, dan terbuka).
- Kreatif (fleksibel, spontan, terbuka dan tidak takut salah).
DAFTAR
PUSTAKA
Freud, S. The standard edition of the complete
psychological works. J. Strachey (Ed.). London : Hogarth Press, 1953 –
1974.
Erikson,E.H. Life history and the historical movement.
New York : Norton, 1975.
Ruswandi, Uus,
Badrudin. 2010, pengembangan Kepribadian Guru.Bandung: CV. Insan Mandiri.
0 komentar:
Posting Komentar