A. Definisi mengendalikan atau kontrolin
Mary Parker Follet, misalnya,
mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir dan sesuai dengan jadwal.
Controlling atau
pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen
yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa
yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan
tujuan yang telah digariskan semula.
Sistem
pengendalian manajemen adalah suatu rangkaian tindakan dan aktifitas yang
terjadi pada seluruh kegiatan organisasi dan berjalan secara terus menerus.
Committee of
Sponsoring Organization (COSO) memperkenalkan 5 element kebijakan dan prosedur
yang dirancang dan diimplementasikan untuk memberikan jaminan bahwa tujuan
pengendalian manajamen akan dapat dicapai.
5 element pengendalian
tersebut adalah :
1.
Lingkungan pengendalian (control environment).
2.
Penilaian risiko manajemen (management risk assessment).
3.
Sistem komunikasi dan informasi (information and comunication sistem).
4.
Aktifitas pengendlian (control activities).
5.
Monitoring.
SPM adalah Perolehan dan
penggunaan informasi untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan
perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu
perilaku manajemen
Proses Hubungan Atasan dalam
Pengendalian Manajemen :
1. Komunikasi à Agar bawahan bertindak secara
efektif, maka mereka harus tahu apa yang harus dikerjakan
2. Motivasi à Bawahan diberi motivasi untuk
menyelesaikan tugasnya
3. Evaluasi à Efisien dan efektifnya bawahan
dalam melakukan tugasnya harus dievaluasi
oleh manajer
B. Langkah – langkah dalam kontrol
Mochler dalam Stoner James, A.
F. (1988) menetapkan empat langkah dalam proses pengendalian, yaitu sebagai
berikut:
- Menentukan standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
- Mengukur prestasi kerja.
- Menganalisis apakah prestasi kerja memenuhi syarat.
Stoner James, A. F. dan Wankel,
Charles (1988) mengelompokkan jenis-jenis metode pengendalian dalam empat
jenis, yaitu:
- Pengendalian Pra-Tindakan (pre-action control)
Menurut konsep pengendalian,
suatu tindakan bias diambil bila sumberdaya manusia, bahan dan keuangan
diseleksi dan tersedia dalam jenis, jumlah dan mutu yang tepat.
2. Pengendalian Kemudi (Steering Control) atau Pengawasan Umpan Maju (Freeforward Control)
2. Pengendalian Kemudi (Steering Control) atau Pengawasan Umpan Maju (Freeforward Control)
Metode ini dibentuk untuk
mendeteksi penyimpangan dari beberapa standar atau tujuan tertentu dan
memungkinkan pengambilan tindakan koreksi di depan. Bila pemimpin melihat
adanya penyimpangan dia dimungkinkan untuk melakukan koreksi, sekalipun
kegiatan belum selesai dilakukan. Pengendalian ini efektif bila pemimpin pada
waktu yang tepat dapat memperoleh informasi yang akurat.
3. Pengendalian Secara Skrining atau Pengendalian Ya/Tidak (Screening or Yes/No Control)
3. Pengendalian Secara Skrining atau Pengendalian Ya/Tidak (Screening or Yes/No Control)
Metode ini sangat luas digunakan
karena mampu melakukan penelitian ganda, ketika pengmanan terhadap resiko
tindakan manajer sangat diperhatikan. Metode ini fungsional bila prosedur dan
syarat-syarat tertentu disepakati sebelum melakukan kegiatan.
4. Pengendalian Purna-Karya (Post-Action Control)
Metode pengendalian digunakan
untuk melihat adanya penyimpangan arah dan tujuan perusahaan setelah kegiatan
selesai. Pengendalian ini hamper mirip dengan evaluasi yang waktu pelaksanaan.
C. Tipe –
tipe dalam kontrol
Tipe
pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Pengendalian preventif (prefentive control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen
terkait dengan perumusan strategic dan perencanaan strategic yang dijabarkan dalam bentuk
program-program.
2. Pengendalian operasional (Operational control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen
terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa
anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
1. Pengendalian preventif (prefentive control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen
terkait dengan perumusan strategic dan perencanaan strategic yang dijabarkan dalam bentuk
program-program.
2. Pengendalian operasional (Operational control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen
terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa
anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
3. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
D. Kontrol proses manajemen
Proses Manajemen
adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral,
yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan,
proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam
rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu
merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai
manajemen.
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.
1. Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.
1. Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi
seperti peluang dan kendala di masa depan,
dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang
harus mereka lakukan dan apa yang akan
mereka capai.
2. Proses pengorganisasian
berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan
sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang
kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran
bersama.
3. Proses
pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi
kerja, serta pemecahan masalah. Sementara
itu
4. Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan
4. Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan
inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian
sesuai dengan persyaratan kualitas dan
ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan
anggaran biaya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Manajemen dan
fungsinya. Internet. www.google.com.
Hartono, Budi. 2009. Manajemen
dan Teori – Teori dalam Manajemen. Internet. www.google.com.
Henry, Antonio. 2007.
Management. Internet. www.yahoo.com.
http://milamashuri.wordpress.com/sistem-pengendalian-manajemen/definisi-sistem-pengendalian-manajemen/
0 komentar:
Posting Komentar