Rabu, 16 April 2014

Pendekatan 4P Dalam Pengembangan Kreativitas


Pendekatan 4P Dalam Pengembangan Kreativitas

Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif,meskipun dalam proses pengungkapannnya berbeda-beda,tetapi yang penting ialah bahwa bakat tersebut  perlu dikembangkan dan ditingkatkan.
Kreativitas itu bermakna dalam hidup manusia dan ada beberapa alasan mengapa kreativitas perlu dipupuk sejak dini menurut  Prof.Dr.Utami Munandar dalam buku pengembangan kreativitas anak berbakat yaitu yang pertama, karena dengan bekreasi orang dapat mewujudkan dirinya dan menurut Maslow,1967 aktualisasi diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi dalm hidup manusia ,yang kedua,kreativitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah yang merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan (Guilford,1967),yang ketiga,bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi lingkungan tetapi juga memberikan kepuasan  kepada individu dan yang keempat,kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Sehubungan dengan pengembangan kreativitas,kita juga perlu meninjau 4 aspek dari kreativitas ,yaitu pribadi,pendorong,proses dan produk yang juga mendasari terbentuknya suatu produk kreativitas yang saya buat sehubungan dnegan tugas mata kuliah kreativitas.
Aspek yang pertama ialah Pribadi,dimana kreativitas adalah ungkapan dari keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya,ungkapan kreatif itu sendiri mencerminkan orisinalitas dari indvidu tersebut dan dari ungkapan pribadi yang unik inilah dapat diharapkan timbul ide–ide baru dan produk–produk yang inovatif. Ada banyak teori yang berusaha menjelaskan pembentukan kepribadian kreatif,tetapi disini akan dijelaskan  dari 2 teori saja yaitu teori psikoanalisa dan teori humanistik.

a.       Teori Psikoanalisa
Teori – teori psikoanalisa melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu maslah,yang biasanya mulai di masa anak.
1.      Teori Sigmud Freud  ( 1856 – 1939) mengatakan bahwa ciri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan,ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan yang merupakan upaya tidak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima
2.      Teori Ernest Kris (1900 -1957) menenkankan bahwa mekanisme pertahanan regresi beralih ke perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasan,jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan yang juga sering muncul dalam tindakan kreatif. Orang–orang kreatif adalah mereka yang paling mampu mengambil bahan–bahan dari alam pikiran tidak sadar.
3.      Teori Carl Jung (1875 – 1961) juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi.Secara tidak sadar kita mengingat pengalaman–pengalaman yang paling berpengaruh dari nenek moyang kita dan dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan,teori,seni,dan karya-karya baru lainnya.

b.      Teori Humanistik
Berbeda dari teori psikoanalisa,teori humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi dan kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada lima tahun pertama.
1.      Teori Abraham Maslow ( 1908 – 1970) manusia mempunyai naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan tertentu
2.      Teori Carl Rogers ( 1902 – 1987) mengatakan bahwa ada tiga kondisi dari pribadi yang kreatif  yaitu :   1. Keterbukaan terhadap pengalaman 2. Kemampuan untuk menilai situasi dengan patokan pribadi seseorng dan 3. Kemampuan untuk bereksperimen ,untuk bermain dengan konsep – konsep.
Setiap orang yang memiliki ketiga ciri ini kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang ini berfungsi sepenuhnya,menghasilkan karya–karya kreatif dan hidup secara kreatif.Ketiga ciri ini juga merupakan dorongan dari dalam untuk berkreasi

            Ciri – ciri seseorang yang mempunyai kepribadian kreatif ditunjukan dengan rasa ingin tahu dan dalam melakukan sesuatu tidak terlalu menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain,orang yang inovatif berani untuk berbeda.Seperti yang dikatakan Treffinger bahwa pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan.Seperti yang saya alami saat pertama kali diberikan tugas disitu saya mulai mencari suatu ide untuk membuat tugas tersebut dan saya memikirkannya matang – matang dan mepertimbangkan apakah hasil kreatifitas saya cukup menarik,ide- ide spontan yang muncul dari diri saya membuat saya lebih berusaha berfikir untuk membuat suatu bentuk kreatifitas dari kertas tersebut.Awalnya saya mendapat ide untuk membuat sesuatu,tetapi setelah dipertimbangkan sepertinya itu terlalu biasa dan saya memutuskan untuk mencari ide yang lain untuk membuat sesuatu yang lebi rumit yang berbeda dari yang lainnya.
Aspek yang kedua ialah Pendorong (Press)  bakat kreatif seseorang akan terwujud jika ada dorongan dari lingkungan ataupun jika ada dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk menghasilkan sesuatu.Doronga ini merupakan motivasi primer untuk kretaivitas ketika individu membentuk hubungan – hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya (Rogres,dalam Vernon ,1982).Dalam hal pembuatan tugas kreatifitas saya juga,mendapat dorongan dari lingkungan yaitu dari teman – teman saya yang juga memberikan beberapa masukan ide-ide kepada saya dalam membuat tugas tersebut tetapi saya juga mendapatkan dorogan yang kuat dari dalam diri saya untuk mengerjakan tugas tersebut dikarenakan saya harus dapat mengerjakan tugas tersebut dalam waktu yang kurang dari seminggu ditambah lagi saya kurang mengerti dengan apa yang seharusnya dibuat untuk tugas itu yang dikarenakan saya tidak masuk dipertemuan pertama.
Kemudian aspek yang ketiga ialah Proses. Proses dimana saat kita melakukan pembuatan produk kretaivitas.Saya sendiri dalam proses pembuatan produk kreatif tersebut melalui beberapa langkah – langkah yang dibuat oleh Wallas (1926),adapun langkah – langlah proses kreatif menurut Wallas dan bukunya The Art of Thought (Piirto,1992) yang sampai sekarang masih banyak diterapkan dalam pengembangan kreativitas yang meliputi 4 tahap:   
1.Tahap persiapan ,dimana seseorang mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berfikir,mencari jawaban dan bertanya kepada orang,dimana pada saat itu saya mulai berfikir ingin membuat apa dan bertanya meminta masukan juga kepada beberapa teman saya untuk membantu saya menemukan ide–ide
2.Tahap inkubasi dimana pada tahap ini saya sudah mulai memikirkan beberapa  ide – ide yang sudah saya dapat dan saya mulai memikirkannya secara tidak sadar dan pada tahap ketiga yaitu 
3.Tahap iluminasi yang sudah timbul inspirasi atau gagasan baru untuk menghasilkan produk kreatifitas tersebut 
4.Tahap yang terakhir ialah tahap verifikasi atau tahap evaluasi yaitu ide saya itu harus dipikirkan apakah realistis atau tidak ,diperluka pemikiran divergensi(pemikiran kretaif) dan pemikiran konvergensi ( pemikrian kritis)
Dan yang terakhir,aspek yang keempat ialah Produk ,kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan ,yaitu sejuah mana keduanya mendorong (press) seseorang untuk melibatkan dirinya dalam  proses kreatif.dengan dimilikinya  bakat dan ciri – ciri pribadi yang kreatif dan dengan dorongan internal maupun eksternal untuk bersibuk diri secara kreatif,maka produk- produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan timbul.
Istilah produk dalam hal ini tidak terbatas pada produk komersial,tetapi meliputi keragaman dari benda atau gagasan,konsep kreativitas yang baru. Besemer dan Treffinger menyarankan bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga kategori yaitu :
1.      Kebaruan ( novelty) : sejauh mana produk itu baru dan produk itu orisinal dalam arti sangat langka diantara produk – produk yang dibuat oleh orang – orang dengan pengalaman dan pelatihan yang sama yang dapat menimbulkan kejutan dan orang kaget dengan produk tersebut.
2.      Pemecahan (resolution) : sejauh mana produk itu memenuhi kebutuhan dari situasi bermasalah.Produk itu juga harus bermakna menurut para pengamat,karena memenuhi kebutuhan dan berguna karena dapat diterapkan secara praktis.
3.      Kerincian (elaboration) dan sintesis : sejauh mana produk itu menggabung unsur – unsur yang tidak sama menjadi keseluruhan yang canggih.Lima kriteria untuk menilainya ialah : produk itu harus organis,elegan,kompleks,dapat dipahami dan menunjukkan keterampilan yang baik.

          Dengan demikian, kreativitas merupakan usaha melibatkan diri pada proses kreatif yang didasari oleh intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi, juga merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau mencipta sesuatu yang baru.
Strategi 4P yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan Produk yang menurut para ahli dapat membantu mengembangkan kreatifitas anak jika diterapkan secara benar. Pada dasarnya setiap anak memiliki kreativitas, hanya saja tidak semua anak bisa mengembangkan kreatifitasnya dengan benar. Untuk itu diperlukan peran orang tua dalam mengembangkan kreatifitas tersebut.
Teori pembentukan pribadi kreatif didasari oleh 3 teori yaitu psikoanalisa, humanistic dan press. Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Priadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma. Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi, dan Press kreativitas membutuhkan adanya dorongan dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).


0 komentar:

Posting Komentar