Senin, 05 Maret 2012

4. Apa yang dibutuhkan dari lulusan universitas untuk dunia kerja


Dunia kerja percaya bahwa sumber daya manusia yang unggul adalah mereka yang tidak hanyamemiliki kemahiran hard skill saja tetapi juga piawai dalam aspek soft skillnya.

Dunia pendidikan pun mengungkapkan bahwa berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis(hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill. Adalah suatu realita bahwa pendidikan di Indonesia lebih memberikan porsi yang lebih besar untukmuatan hard skill, bahkan bisa dikatakan lebih berorientasi pada pembelajaran hard skill saja.

Lalu seberapa besar semestinya muatan soft skill dalam kurikulum pendidikan?, kalau mengingat bahwa sebenarnya penentu kesuksesan seseorang itu lebih disebabkan oleh unsur soft skillnya. Jika berkaca pada realita di atas, pendidikan soft skill tentu menjadi kebutuhan urgen dalam duniapendidikan. Namun untuk mengubah kurikulum juga bukan hal yang mudah. Pendidik seharusnyamemberikan muatan-muatan pendidikan soft skill pada proses.
 

Konsep tentang soft skill sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang selama inidikenal dengan istilah kecerdasan emosional (emotional intelligence). Soft skill sendiri diartikansebagai kemampuan diluar kemampuan teknis dan akademis, yang lebih

Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melaluipsikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan µthe right person in the right place¶.Hampir semua perusahaan dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara hardskill dan soft skill, apapun posisi karyawannya. Di kalangan para praktisi SDM, pendekatan ala hardskill saja kini sudah ditinggalkan. Percuma jika hard skill oke, tetapi soft skillnya buruk. Hal ini bisadilihat pada iklan-iklan lowongan kerja berbagai perusahaan yang juga mensyaratkan kemampuan

Di beberapa perusahaan, ketrampilan softskill yang dibutuhkan meliputi leadership, kreativitas, kominukasi, kejujuran dan fleksibel. Memang dalam prakteknya ketrampilan softskill dapat dilatih dan disiapkan, namun menurut pengalaman dari PT Charoen Pokphand Indonesia  misalnya, perubahan-perubahan dalam organisasi termasuk budaya organisasi juga dapat menyumbang terhadap peningkatan softskill tenaga kerja. Pembinaan softskill yang baik, menurut pengalaman PT. Charoen dengan komunikasi asertif, yaitu komunikasi yang berdasar keterbukaan, jujur, tegas, langsung dan dengan cara yang sopan.

1 komentar:

andiny oktariana mengatakan...

kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)

Posting Komentar