By ARLINDA ASHAR
Kelas :1PA10
NPM :11511192
3.1 Pendekatan Kesusastraan
“Sastra (Sanskerta:,
shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti
“teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar śās- yang
berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa
digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki
arti atau keindahan tertentu.”
dan pengertian seni adalah :
“Seni pada mulanya
adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu.
Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing
individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau
kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih
medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set
nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat
medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau
perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian,
banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa
garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme
dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang
bermaksud cinta).”
jadi, dapat disimpulkan sastra adalah suatu tulisan
yang makna seni atau keindahan tertentu.
sedangkan seni adalah buah cipta manusia yang
muncul dari hati manusia itu sendiri dan lebih merujuk kepada ekspresi manusia
tersbut.
di zaman sekarang, sastra sudah menjadi karya seni
yang begitu banyak digunakan orang sebagai media penyaluran ekpresi mereka.
contohnya antara lain : Novel, Cerita/cerpen (tertulis/lisan), Syair, Pantun,
Sandiwara/drama, Lukisan/kaligrafi, dan lain-lain. selain penyalur bakat dan
ekpresi seni seorang manusia, sastra juga berfungsi sebagai suatu teknik
berkomunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. seperti
tradisi budaya Betawi yang mewajibkan untuk berpantun sebagai kata sambutan
antar mempelai disaat mereka menikah.
hubungan sastra dan seni dengan ilmu budaya dasar
adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. sama-sama mempelajari
hubungan antar manusia melalui suatu komunikasi yang beraneka ragam macamnya.
dan bayangkan jika manusia hidup tanpa seni. jika manusia hidup tanpa bisa
menyalurkan ekspresi mereka. jika manusia tidak bisa berkomunikasi dengan
manusia lainnya. maka akan menggangu kejiwaan atau psikologis manusia tersebut.
Sumber : http://murdiantoro.ngeblogs.com/2010/03/12/ilmu-budaya-dasar-yang-dihubungkan-dengan-prosa/
3.2 ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
Ilmu budaya dasar yang semula dinamakan Basic
Humanities berasal dari bahasa Inggris the humanities yang berarti
manusiawi, berbudaya, dan halus.jadi the humanities berkaitan denga masalah
nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus. Untuk menjadi homo humanus,
manusia harus mempelajari ilmu yaitu the humanities. Pada umumnya the
humanities mencakup filsafat, teknologi, seni dan cabang – cabangnya termasuk
sastra, sejarah, cerita rakyat dan sebagainya.
Seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative,
seni lebih mudah berkomunikasi, nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik
isinya maupun cara penyampaiannya.
mu budaya
dasar yan dihubungkan dengan prosa
Istilah
prosa banyak pandanannya, diantaranya : narrative fiction, prose fiction, atu
fiction. Dalam bahasa Indnesia istilah tersebut sering diterjemahkan menjadi
cerita rekaan dan dideinisikan sebagai bentuk cerita, atu prosa kisahan yang
mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal
atau imajinasi. Jenis – jenis prosa :
F
Prosa lama meliputi :
- dongeng-dongeng
- hikayat
- sejarah
- epos
- cerita pelipur lara
F
Prosa baru meliputi :
- cerita pendek
- roman / novel
- biografi
- kisah
- otobiografi
Sumber : http://kartika0311.ngeblogs.com
3.3 Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Sebagi
seni yang bertulang punggung ceritamau tidak amu karya sastra langsung tidak
langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai yang diperoleh
pembaca lewat karya sastra antara lain :
1. Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
1. Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Sumber : http://aromblog.blogspot.com
3.4 ilmu budaya dasar yang
dihubungkan dengan puisi
Puisi
dipakai sebagai media sekaligus sebagi sumber belajar sesuai dengan tema-tema
atau pokok bahasan yang terdapat dala ilmu budaya dasar. Puisi termasuk seni
sastra , sedangkan sastra bagian dari kesenian., dan kesenian merupakan cabang
atau unsur dari kebudayaan. Jika diberi batasna maka puisi adalah ekspresi,
pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui
media bahasa yag artistik atau estetik.
Hubungan
puisi dan IBD :
- Hubungan puisi dengan pengalaman hidup sseorang
- Puisi dan keinsyafan/ kesadaran individual
- Puisi dan keinsyafan sosial
Sumber : http://ilham.ngeblogs.com
0 komentar:
Posting Komentar